Pemrograman Dasar (C++): Intro, Berkenalan Dengan Pemrograman

Baringin
By -
0

 Bicara tentang bahasa pemrograman tentu kita tidak akan asing dengan kalimat Algoritma. Setiap program membutuhkan yang namanya algoritma. Tapi tahukah kita apa itu Algoritma?


Sejarah Lahirnya Algoritma

Algoritma ditemukan oleh ilmuan muslim bernama Abu Ja`far Muhammad Ibnu Musa Al-Khawarizmi. Beliau adalah seorang pakar dalam bidang geografi, astrologi, astronomi dan matematika. Tokoh ini lahir di Khwarezmia (kini Uzbekistan) sekitar tahun 780 Masehi di kota kecil Khawarizm. Sekarang dikenal sebagai Khiva dari Uzbekistan. Namun, para sarjana Barat dan Eropa lebih mengenal Al-Khawarizmi dengan nama Algoritm, Algorismus, atau Algoritma.


Al-Khawarizmi diangkat sebagai anggota Bayt Al Hikmah (Rumah Kebijaksanaan atau House of Wisdom) di Baghdad, pada saat ia remaja. Bayt al-Hikmah adalah lembaga penerjemahan, pusat penelitian ilmiah, dan perpustakaan besar yang didirikan oleh Khalifah Harun Al-Rasyid. Di sinilah para ilmuwan berkumpul.

Saat setelah era kekhalifahan Al-Rasyid dan digantikan khalifah Al-Makmun (813-833 M), Bagdad tetap terus menjadi sumber ilmu pengetahuan dan pusat perdangangan. Saat berada di Bayt Al Hikmah, Al-Khawarizmi terus menimba banyak ilmu, tepatnya tentang ilmu matematika dan alam. Al-Khawarizmi juga memahami bahasa Yunani dan bahasa Sansekerta.

Setelah menguasai bahasa-bahasa tersebut, Al-Khawarizmi mulai menerjemahkan beberapa buku. Seperti buku India Siddhanta yang memuat ilmu astronomi, ia menerjemahkannya ke dalam bahasa Arab. Ia kemudian menerjemahkan sebuah buku yang berisi geografi oleh ilmuwan Yunani Ptolomeus. 

Kemahiran Al-Khawarizmi pada bidang sains menjadikannya melahirkan beragam karya, salah satunya Aljabar yang adalah prestasi terbesarnya. Algoritma ini menimbulkan pengaruh yang sangat penting dalam ilmu matematika, tepatnya dalam perkembangan teknologi modern, contohnya komputer. Di Eropa, karyanya ini juga dimaknai ke dalam bahasa Latin menjadi Algorismi, Alchawarizmi dan Algorithmi.

Dengan itu, di kitab barat, Al-Khawarizmi dijuluki sebagai Algorizm. Julukan inilah yang kemudian dipakai untuk menyebut teori Algoritma yang Khawarizmi temukan.

Defenisi Algoritma

Sebenarnya ada banyak defenisi dari algoritma, namun untuk mudah memahami dapat kita defenisikan sebagai berikut:



Algoritma adalah metode atau langkah yang direncanakan secara tersusun dan berurutan untuk menyelesaikan atau memecahkan permasalahan dengan sebuah intruksi atau kegiatan.

contoh, kita memiliki satu permasalahan untuk membuat kopi. adapun langkah-langkah nya adalah sebagai berikut:
1. Aduk 
2. Tuangkan Kopi dan Gula kedalam kelas
3. Tambah Air Panas.

Dari langkah tersebut tentu bukan sebuah langkah yang baik. karena tidak berurutan. sedangkan langkah tepatnya adalah sebagai berikut:
1. Tuangkan Kopi dan gula kedalam gelas
2. tambahkan air panas
3. aduk

Solusi : Kopi manis.

Ciri-ciri algoritma yang Baik

Dalam buku Algoritma dan Struktur Data untuk Perguruan Tinggi (2020) karya Rintho Rante Rerung, disebutkan jika algoritma mempunyai empat ciri khas yang membedakannya dengan bentuk metode penyelesaian masalah lainnya. 
1. algoritma memiliki awalan dan akhiran. 
2. dalam menggunakan algoritma, tiap langkah harus didefinisikan secara jelas agar tidak multitafsir. 
3. input atau masukan algoritma minimal satu. 
4. algoritma harus efektif atau tertulis secara sederhana. 

Selain empat ciri khas di atas, algoritma pemrograman masih memiliki enam ciri penting lainnya:
  1. Finiteness Artinya algoritma harus berakhir untuk semua kondisi setelah memproses sejumlah langkah penyelesaian masalah. Ketika menjalankan suatu langkah, algoritma memiliki sifat keterbatasan, sehingga harus menghentikan langkah yang sedang diproses. 
  2. Definiteness Artinya tiap langkah dalam algoritma haruslah didefinisikan dengan tepat atau tidak boleh menggunakan instruksi yang bermakna ganda, karena bisa menimbulkan ambiguitas. Tidak hanya itu, urutan langkah algoritma juga harus dibuat sejelas mungkin. 
  3. Input Tiap algoritma bisa tidak memiliki masukan. Namun, biasanya algoritma memiliki nol atau beberapa data masukan (input). Masukan (input) adalah besaran yang diberikan di awal sebelum algoritma diproses atau mulai bekerja. 
  4. Output  Tiap algoritma memiliki output atau keluaran, baik dalam jumlah satu ataupun lebih. Keluaran (output) merupakan besaran yang berkaitan atau berhubungan dengan input (masukan). Bentuk keluaran ini berupa solusi penyelesaian masalahnya. 
  5. Effectiveness Langkah yang diambil dalam sebuah algoritma haruslah bersifat wajar dan sebisa mungkin dijalankan dengan efektif. Artinya seluruh operasi algoritma berbentuk sederhana dan bisa dikerjakan dalam waktu singkat. 
  6. Structured Langkah yang diambil dalam sebuah algoritma harus disusun secara sistematis. Tujuannya supaya penyelesaian masalah tersebut tidaklah berbelit-belit, sehingga waktu penyelesaianya cenderung lebih singkat.

Demikianlah pengenalan tentang algoritma.
Klik link dibawah untuk latihan:

Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)