Daur Hidup Activity : PART 1 | Memahami konsep Multiactivity pada Desain Android

Baringin
By -
0

 Daur Hidup Activity 

    

    Daur hidup aktivitas adalah serangkaian keadaan aktivitas yang terjadi selama masa penggunaan.  Pengguna dapat berinteraksi dengan aplikasi dengan membuka berbagai activity. Sebuah activity menyediakan antarmuka untuk satu layar di sebuah aplikasi. Activity menyediakan tugas-tugas yang diinginkan oleh pengguna. 

    Sebuah aplikasi tidak hanya memiliki satu aktivity namun dapat memiliki banyak activity. Activity utama disebut dengan "main activity". Activity utama merupakan activity yang pertama dibaca oleh sistem. Setiap activity memiliki daur hidup yang berbeda-beda. 

    Class activity mempunyai lifecycle callback methods. Class ini digunakan untuk setiap states atau setiap keadaan dalam daur hidupnya, 

    Activity memiliki tiga eksis, yaitu

  1. Running, pada keadaan ini, activity terlihat oleh pengguna pada layar dan pengguna dapat berinteraksi dengan activity.
  2. Paused, pada keadaan ini, activity lain sedang ada di foreground dan pengguna berfokus pada activity tersebut. Tetapi activity masih hidup karena sebagian masih terlihat walaupun tidak dalam fokus. 
  3. Stopped, pada keadaan ini, activity ditutup keseluruhan oleh activity yang lain dan activity sekarang ada di background. 


Metode Daur Hidup Activity

    Ketika sebuah activity pada transisi masuk atau keluar dari berbagai keadaan, hal ini diberitahukan ke dalam berbagai metode callback dari class Activity. Metode Callback ini bisa di overriden untuk menambahkan kode yang diperlukan dieksekusi saat transisi dari setiap keadaan/state. Berikut adalah metode daur hidup activity.

Metode lifecycle callbak yang terdapat pada class activity adalah:

  1. onCreate() : metode ini dipanggil ketika activity dimulai. Setelah metode ini di eksekusi, selanjutnya metode onStart() di eksekusi.
  2. onStart() : metode ini dipanggil sebelum activity ditampilkan kepada pengguna. Eksekusi dari metode ini diikuti oleh metode onResume() jika activity menuju foreground atau methode onStop() jika activity menjadi tersembunyi. Pada metode ini, anda dapat memulai proses seperti mengecek konektivitas ataupun mulai animasi.
  3. onResume() : metode ini dipanggil ketika activity mulai berinteraksi dengan pengguna. Selalu diikuti oleh metode onPause().
  4. onPause() : metode ini dipanggil ketika sistem akan melanjutkan activity sebelumnya. Diikuti oleh onResume() jika activity ingin dikembalikan ke foreground, atau onStop() jika activity menjadi tidak terlihat oleh pengguna.
  5. onStop() : metode ini dipanggil ketika activity tidak muncul lagi kepada pengguna, karena activity lain sudah dilanjutkan dan menutup activiy bersangkutan. Diikuti oleh onRestart() jika activity kembali berinteraksi dengan pengguna atau onDestroy() jika activity akan di destroy.
  6. onDestroy() : method terakhir yang dipanggil ketika activity akan di destroy. Hal ini bisa terjadi karena activity di finish(method finish() dipanggil atau karena sistem mendestroy dari memory untuk menghemat tempat).


    Jadi dalam kata lain, saat sebuah activity di tampilkan kepada user, maka activity ke dua akan di sembunyikan sampai activity tersebut di panggil oleh user. Atau bisa jadi juga activity ke dua akan ditampilkan pada activity utama. Metode ini biasa menggunakan Adapter yang akan di bahas nantinya. Desain activity pada satu projek android bisa saja lebih dari satu. Namun yang pasti hanya satu yang akan di tampilkan kepada user. Jika user menginginkan tampilan activity yang lain, tentu activity utama akan di pouse terlebih dahulu.

   


Sumber Gambar dan bacaan:

https://google-developer-training.github.io/android-developer-fundamentals-course-concepts/idn/Unit%201/22_c_the_activity_lifecycle_and_managing_state.html


Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)